kekuatan cinta adalah tenaga terbesar yang mampu membangkitkan semangat menjalani aktivitas kehidupan . keinginan untuk memperjuangkan cinta atau hal lain adalah tenaga terbesar di dunia ini, ia lebih berharga dari pada uang , kekuasaan atau pengaruh .
WELCOME TO
DEDE TATANG ADI SAPUTRA
DETATANG ADI SAPUTRA ( -= DTTG =- )
KARBOX BOY, RT.01 RW.05 KAMAL LARANGAN-BREBES (52262)
SPESIAL JUST FOR THEY ARE:
STUDENT SDN KARANG BOKONG 02
1996-2002
SMP N02 LARANGAN
2002-2005
SMK ALHIKMAH 1 BENDA-BUMIAYU
2005-2008
semoga menemukan blog ini dan bisa menyambung kembali tali silaturahmi kita.
SPESIAL JUST FOR THEY ARE:
STUDENT SDN KARANG BOKONG 02
1996-2002
SMP N02 LARANGAN
2002-2005
SMK ALHIKMAH 1 BENDA-BUMIAYU
2005-2008
semoga menemukan blog ini dan bisa menyambung kembali tali silaturahmi kita.
Rabu, 16 Februari 2011
Tiga Syarat Adanya Keimanan
Iman menurut Ahlussunnah wal jama’ah adalah keyakinan dengan hati, pengikraran dengan lisan serta pengamalan dengan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan perbuatan maksiat.
Jadi Iman terdiri dari tiga bagian, yaitu :
Pertama, keyakinan hati dan amalan hati, yakni keyakinan dan pembenaran terhadap apa yang datang dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya sebagaimana firman Allah:
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik. ” (Az-Zumar: 33-34)
Adapun amalan hati di antaranya adalah niat yang benar, ikhlas, cinta, tunduk dan semacamnya terhadap apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya sebagaiman firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 2 atau yang lainnya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu ialah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. ”
Kedua, ikrar lisan dan amalan lisan. Ikrar lisan yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengakui konsekuensi dari kedua kalimat tersebut. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda yang artinya:
“Saya diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengatakan La Ilaha Illallah dan bahwasanya aku adalah Rasulullah. (Shahih, HR Bukhari dan Muslim)
Sedangkan amalan lisan adalah sebuah amalan yang tidak bisa terlaksana kecuali dengan lisan, seperti membaca Al Qur’an, dzikir, tasbih, tahmid, takbir, do’a istighfar, dan lain-lain. Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (Fathir: 29)
Ketiga, amalan anggota badan yaitu sebuah amalan yang tidak terlaksana kecuali dengan anggota badan seperti ruku’, sujud, jihad, haji dan lain-lain. Allah berfirman dalam surat Al-Haj ayat 77-78, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan agar kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar